Iki Radio - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Probolinggo, Lucia Aries Yuliyanti, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat ekosistem Sekolah Rakyat (SR) Terintegrasi 7 yang berbasis digital.
![]() |
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Probolinggo, Lucia Aries Yuliyanti, di Kantor Dinas Kominfo Kota Probolinggo, pada Jumat (17/10/2025). |
Dukungan ini sejalan dengan program nasional untuk memuliakan anak dari keluarga kurang mampu melalui akses pendidikan yang aman, modern, dan inklusif. “Sekolah Rakyat Terintegrasi 7 basisnya adalah sekolah digital. Diskominfo harus matching dengan program nasional yakni menyiapkan tata kelola data, meningkatkan literasi digital, dan memastikan akses konten yang positif bagi anak-anak,” ujar Lucia di Kantor Dinas Kominfo Kota Probolinggo, Jawa Timur, pada Jumat (17/10/2025).
Diskominfo mengembangkan skema pembaruan dan pencocokan data siswa SR Terintegrasi 7 dengan umpan balik dari kementerian terkait. Tujuannya, memastikan penyaluran program tepat sasaran sekaligus memperkuat monitoring capaian belajar dan perlindungan anak. “Data anak yang bersekolah di SR Terintegrasi 7 akan kami matching dengan data balikan dari pusat. Ini penting agar layanan pendidikan dan perlindungan sosial tepat sasaran,” kata Lucia.
Untuk meningkatkan minat baca dan keterampilan digital, Diskominfo memperluas pemanfaatan perpustakaan digital ‘iProbolinggo’ yang dapat diakses kapan saja. Selain kanal daring, dukungan luring disiapkan bersama instansi terkait agar siswa SR Terintegrasi 7 mudah memperoleh bahan bacaan bermutu. “Dengan iProbolinggo, anak-anak SR Terintegrasi 7 lebih mudah mengakses buku secara online. Kampanye literasi kami lakukan masif agar budaya baca tumbuh, baik digital maupun cetak,” jelasnya.
Diskominfo menjalankan program internet sehat dengan pendampingan intensif bersama tenaga pendidik dan wali asrama. Edukasi diarahkan pada pemilahan konten, penguatan keamanan fitur penyaring iklan, dan pembiasaan etika berinternet untuk mencegah paparan kekerasan maupun pornografi. “Dunia digital ibarat dua mata pisau. Kami hadir agar sisi positifnya dominan: penyaringan konten, edukasi etika digital, dan penguatan literasi agar anak mampu menilai informasi,” tegas Lucia.
Sebagai bagian dari pendidikan literasi, Diskominfo mengaktifkan klinik hoaks. Siswa dilatih melakukan tabayun (verifikasi informasi), mengenali clickbait, serta membedakan fakta dan opini sehingga tidak mudah terpapar disinformasi.
Menjawab rencana pemberian laptop kepada siswa, Diskominfo menyiapkan paket pendampingan agar perangkat dimanfaatkan untuk kegiatan belajar, pengayaan materi, dan proyek kreatif (termasuk pengenalan AI secara bertahap sesuai usia). “Ketika anak menerima laptop, pendampingan harus jalan. Kami pastikan penggunaannya untuk hal-hal produktif,” kata Lucia.
Program SR Terintegrasi 7 tidak berdiri sendiri. Diskominfo menegaskan perlunya sinergi lintas-OPD dan pimpinan daerah untuk mencapai target penghapusan 3K: kekerasan, kemiskinan, dan kebodohan. “Pendekatannya holistik–integratif. Pilar-pilar program harus saling menopang agar tujuan nasional tercapai di daerah,” tutur Lucia.
Selain perpustakaan digital, tersedia gerakan “satu guru, satu buku cerita” untuk menumbuhkan kegemaran membaca sejak dini. Waktu-waktu rawan (jam luang) dipetakan agar dapat diisi dengan aktivitas literasi.
Menanggapi tren gim daring, Diskominfo membuka ruang kurasi gim edukatif yang melatih kognitif dan analisis. Edukasi diberikan agar siswa menghindari gim berkonten kekerasan/pornografi, sekaligus menjajaki talent scouting bagi peminatan olahraga elektronik yang sehat dan beretika. “Kalau kontennya edukatif dan sesuai norma, akan kami dorong. Tetapi konten yang tak sejalan dengan kaidah dan hukum akan kami sarankan untuk dihindari,” ujarnya.
Sejak sebelum SR Terintegrasi 7 beroperasi, Diskominfo telah menggencarkan publikasi, flyer, dan promosi edukatif melalui kanal komunikasi publik agar masyarakat memahami manfaat SR Terintegrasi 7 dan mengatasi keraguan menitipkan anak di sekolah berbasis asrama.
Lucia optimistis SR Terintegrasi 7 melahirkan generasi emas 2045: cakap digital, berkarakter, dan siap mengambil tongkat estafet pembangunan. “Lingkungan belajar yang sehat, seleksi guru yang ketat, dan perangkat ajar modern membuat anak-anak selangkah lebih maju untuk meningkatkan life skills dan taraf hidup,” pungkasnya.